Ngaji Ramadhan : Fiqih Ramadhan Berkualitas

Jum'at, 10 Mei 2019
Masjid Darul Ilmi, Bakda Sholat Jum'at

Diawali Doa Khotmil Qur'an oleh Ustadz Sulthon Asmuni

Kajian Rutin Ramadhan oleh Ustadz Sofyan Hadi :

Sejak di zaman Rasulullah, orang mencari ilmu tidak bisa anteng/ tenang. pengajian belum selesai sudah keluar lebih dahulu, sehingga tidak hormat kepada gurunya. Ini termasuk bentuk pengingkaran kepada gurunya.

Saat mengaji, ketika keterangannya cocok dengan hatinya, maka menyanjung Rasulullah

Namun bila pengajiannya tidak cocok dengannya, lantas menjelek - jelekkan kanjeng Nabi.

Secara garis besar menuntut ilmu itu melalui bashiroh atau bashornya, 

Bashiroh : Sayyidina Ali, Sayyidina Umar, Sayyidina Abu Bakar, yaitu dengan mata hatinya. saat menerangankan tampak jelas di hadapannya

Bashor, yang nampak hanya kumpul-kumpul, duduk bareng. yang nampak hanya matanya saja. sehingga akalnya saja yang diletakkan saja di depan.

Fazzlur Rahman, Profesor Doktor di Chicago USA, saat disertasi judulnya : menceritakan metode tasawufnya al-halaj (seorang tokoh sufi dengan ajarannya wihdatul wujud/ manunggaling kawula gusti). Fazlur Rahman orangnya cerdas luar biasa, namun akhirnya dicap sesat karena tidak percaya hari akhir. kepandaiannya keblinger namun tidak menggunakan bashirohnya.

orang yang keblinger ilmu, dalam al-Qur'an disebut "Khoba/ celaka", sehingga ngaji harus dibarengi tafsir, sehingga tidak hanya sampai di kerongkongan saja

benar-benar celaka orang yang sombong/ takabur terhadap ilmu, contohya saat mengundang ustadz eksternal dalam pengajian masjid, tapi ustadz di daerah tersebut tidak ikut mengaji. maka hal tersebut termasuk sombong terhadap ilmu

KH. Hasyim Asy'ari saat mengajar kitab Shohih Bukhari, banyak para habib yang ikut mengaji kepada beliau. Padahal para Habib termasuk keturunan Rasulullah yang lebih mulya tapi bersedia mengaji kepada kyai Jawa.

Pertanyaan Pertama :
Halalkah gaji yang berasal dari APBN/ APBD yang bercampur dari pajak prostitusi dsb.. ?

Jawab : Tidak Haram makan, muamalah, mengambil shodaqoh, hadiah, dari orang yang banyak uang bermacam-macam pencampuran perolehannya. kecuali sudah jelas keharamannya maka harta tersebut haram

Pertanyaan Kedua :
Alif Lam Mim, alif-nya tersebut apa ?

Jawab :

alif tersebut terdapat hanya di awal saja. tidak pernah ditemukan di tengah maupun akhir

maknanya : Menurut ulama ahli takwil qur'an, bahwa huruf tersebut rahasia Allah. huruf tersebut mutasyabih dan tidak wajib mempelajarainya, cukup mengimani saja. (tafsir al-qurthubi )

Dari Ibnu Abbas : tafsirnya bisa menembus batas. namun hal ini adalah takwil sehingga tidak bisa menjadi pendapat umum

Pertanyaan Ketiga :
Hukum setelah membaca Qunut Shubuh, mengusapkan tangan ke wajah

Jawab :
Kitab Ianatut Tholibin. Tidak disunnahkan mengusap wajah selesai doa dalam sholat. Karena bacaan sholat termasuk doa. dan tidak mengangkat tangan dalam sholat kecuai qunut.

Pertanyaan Keempat :
Tentang Sujud syahwi dan kapan dilaksanakannya ?

Jawab :

Sebab-sebab sujud syahwi :

1. Meninggalkan sunnah Ab'ad atau bagian dari sunnah ab'ad. misalnya : Qunut, Tasyahud awwal,
2. Melakukan perkara yang disengaja bisa membatalkan sholat, tapi tidak sengaja melakukannya. misalnya : makan, minum, berbicara (orang latah terkejut kemudian mengucap innalillah saat sholat )
3. Memindahkan rukun qouli tidak pada tempatnya, misalnya membaca fatichah saat gerakkan ruku'
4. Menambahi rukun perbuatan, bila ragu bahwa telah rakaat ketiga atau keempat  pada sholat dhuhur. maka acuannya yang sedikit, lalu digenapi rokaatnya

Bacaan sujud syahwi dibaca tiga kali, sebelum takhiyat akhir sebelum salam.

Pertanyaan Kelima
Kentut setelah salam pertama pada sholat ?

Jawab :

Rukun sholat sampai salam yang pertama, Salam kedua termasuk sunnah.

Tidak batal sholatnya bila kentut setelah salam yang pertama, namun haram bila melanjutkan salam kedua

Pertanyaan Keenam

Apa yang dimaksud jamak syuria (seperti sholat jamak, contohnya sholat dhuhur pukul 14.25 sedangkan Asarnya 14.30. pelaksanaannya hampir pelaksanaannya jadi satu waktu)

Jawab :

disunnahkan perempuan yang mengalami istihadloh, atau hadats daim (pipis beser)

Pertanyaan Ketujuh

Setelah sholat witir setelah taroweh, apa boleh witir lagi setelah tahajud malam harinya.

Jawab :

Boleh sholat tahajud/sunnah lainnya, tapi tidak boleh melaksanakan sholat witir lagi.

Dalil bahwa witir sebagai penutup sholat malam, itu merupakan anjuran. namun bukan syarat

Dalam Fathul Mu'in :

Sayyidina Abu bakar mengerjakan sholat sunnah dan witir lalu tidur. malam harinya bangun untuk tahajud

Sayyidina Umar, tidur lebih dulu malamnya bangun sholat tahajud lalu witir.

Keduanya bertanya kepada Rasulullah. Jawab beliau :

Bila meniru sikap hati-hati, maka tirulah Abu bakar

Bila kuat, maka tirulah Umar bin Khattab

Pertanyaan Kedelapan
Bagaimana hukumnya suntik, infus saat puasa ?


Jawab :
Dalam kitab sabilul mubtadin. Ada lima lubang pada laki-laki : hidung, telinga, mulut, dubur, qubul
Ada lima lubang pada perempuan : hidung, telinga, mulut, dubur, qubul, payudara
Madzab Maliki, mata termasuk lubang. sehingga memakai celak termasuk batal

Bila masuk sesuatu ke lubang tersebut, maka puasanya menjadi batal.

• Suntik masuk lewat kulit tidak batal.
• bila lewat otot, maka batal
• bila lewat urat, maka tidak batal
• bila suntik mengandung obat tidak batal
• bila suntik mengandung nutrisi makanan, maka batal

Infus membuat batal puasa, karena lewat otot.

Pertanyaan Kesembilan
Bagaimana hukum obat tetes mata saat puasa ?

Jawab :
Madzab Maliki menghukumi batal
Madzab Syafii menghukumi tidak batal

Pertanyaan Kesepuluh
Bagaimana hukum memakai cutton bud pada telinga

Jawab :  
Madzab syafi'i dan madzab maliki menghukumi batal bila memasukan cutton bud pada lubang telinga yang tidak tampak dari luar.
tapi pada lubang telinga yang masih tampak dari luar, tidak membatalkan puasa